Puisi-puisi Hanna Yohana

Written By Unknown on Jumat, 28 Desember 2012 | 12.40

Roman Picisan

Menjelang hadirmu
aku adalah keluasan jagad raya
isi dunia adalah darah yang mengaliri jantungku
mendekap nadimu adalah keniscayaan
yang mendekatkan segala jarak di ujung dunia

meluruhkan cinta di hatimu
aku merasa alam begitu hangat dan enggan kaki tuk melangkah
dulu telaga ini sunyi
dan hembus angin menjadi nyanyian jiwa dikala resah
seucap kata menjadi matahari yang menerangi cakrawala hati

dulu bukit ini begitu dingin
hadirmu menghangatkan huma ditengah padang ilalang
sentuhan cintamu menjadi tungku yang memijar dilelah hariku
kaulah keindahan yang utuh ditengah perjalananku
mahligai cinta penuh warna ditengah huma
ambillah hatiku duhai cinta
kaulah kenyataan hidup yang terindah dari angan kelamku

Hongkong, 13 Desember 2011

Rezim Kekacauan

Rezim kencing di meja rakyat
tercium pesing hingga ke awan
kaki seakan terseok di bumi
dengan tangan terbogol

jidat-jidat licin bergaya
menjadi saksi para durjana
para pendosa dunia
terhidang setiap senja di podium pendakwah

kita bertanya
kenapa rusuh tak juga reda
kenapa kekacauan bagai tiang
susah dikuburkan

rezim akan terkubur usai memperkosa tahta
dan senjata-senjata ditodongkan
ribuan kata membanjir seluas samudra
dan pantat para pecundang pun bergelimpangan
tak sempat menjawab pertanyaan

tokek nyaring bersendawa
seperti pidato protes para mahasiswa
menumbangkan kebijakan dan menawarkan kebajikan

tetapi pertanyaan kita mereda
tentang rezim yang mampu membalikkan fakta
dimana esok?
rezim kencing membentuk soda
melahirkan pemimpin berwajah anak TK
habis terkikis, astaga....!
rezim kekacauan

Hongkong, 23 September 2011

Hangus Terbakar Kata

satu kata tlah menghanguskan tirai sutra di taman musim semi ini
taman-taman nirwana menghitam berjelaga
tanpa sepucuk tunaspun yang tersisa
puing-puing berserakan tak menyisakan jejak
langkah dan senyum hangat berserakan
seperti kelopak melati

dan kita harus berjauhan agar tak melukai hati lagi
tak semestinya keindahan ini sirna kalau kau mau mengerti
tak semestinya kita koyak rajutan ini
kalau kau memahami sedikit kegelisahanku

harusnya setiap pagi menjelang ada senyum manis
dan sapa santun dari bibir kita
tapi kau memercikkan api disela kegersangan hati kualami
mulut kita tlah membakar taman nirwana ini
semua tlah hangus menjadi serpihan yang tak ingin kuingat lagi

dan sekarang namamupun aku lupa
semua tlah berakhir di dalam hati kita yang terbakar
hanya seperti ini panen yang kita punya
dan esok aku tak berharap akan ada serumpun rumputpun yang tersentuh oleh hatimu

Hongkong, 16 Juli 2012

Untukmu Sang Puja

Merilis gurat terpatri
di semenanjung titian surgawi
Sungguh warna itu tak mungkin terlupa
begitu mempesona melebihi indahnya surga

ritme itu menghentak kalbu
membuaiku diputaran waktu
kala dekapmu menyelimutiku
biru beludru sesungguhnya itu

sungguh
tak ada kebaikan dalam hidupku
sungguh
tak pernah ada kasih yang menjeratku
sungguh
tak ada belai nyata dalam hidupku
selain dirimu wahai puja hatiku

kau
hadirmu redam kasih bunda yang kurindu
kau
hadirmu adalah curahan kasih dari Tuhanku
kau
dimanakah keberadaanmu....?

dalam lelah pasti
kutiti benang surgawi
namun yang kudapati
sepi terpenggal mentari

Hongkong, 27 Oktober 2011

Untuk Kekasih

Selamat datang kekasih
dipertapaan rinduku
kubawa segelas madu untuk hidangan
diatas restuNya tersulam ikatan
menuju anjungan cintaNya di taman surga
kan kujadikan kau permata dipentas hidupku
pintaku padamu kekasih hati
temanilah aku menyelam rinduNya
itulah destinasi percintaan ini
pada kau yang bergelar suami
kuhadiahkan sekarung rindu ilahi
kubimbing bersama langkahmu
dan kaupun sama
jika kau tertelan hempedu
akulah penawarmu
jika kutertusuk duri kaulah penawarku
kekasih, kekallah bersamaku
langit telah menuliskan didedaun rindu
takdirmu merawat pohon cinta bersamaku

Hongkong, 05 Mei 2012

Hanna Yohana
Kontributor di Tabloid Apakabar Hong Kong, Harian Suara Warta Jabar dan Indofakta.com, puisinya tergabung di antologi : Senyawa Kata Kita, KARTINI 2012, Indonesian Poets DIVERSE, Indonesian Poets Flow In the Sink Into the Gutter, Suara Perempuan Migran, Negeri Sembilan Matahari, Indonesian Poems Among The Continent, Pinangan, Antologi dari negeri Poci 4 " Negeri Abal-Abal ". Kumpulan puisi tunggalnya : Senandung Perempuan Migran. Tulisannya yang berupa Artikel, puisi dan Opini tersebar di beberapa media cetak maupun online Indonesia dan Hong Kong.


Anda sedang membaca artikel tentang

Puisi-puisi Hanna Yohana

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2012/12/puisi-puisi-hanna-yohana.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Puisi-puisi Hanna Yohana

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Puisi-puisi Hanna Yohana

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger