Delapan Versi Ramayana di Prambanan

Written By Unknown on Senin, 15 Oktober 2012 | 12.41

festival

Delapan Versi Ramayana di Prambanan

Minggu, 14 Oktober 2012 | 23:33 WIB

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Suguhan sendratari Ramayana episode Sayembara Mantili oleh penari dari DI Yogyakarta membuka Festival Ramayana Tingkat Nasional 2012 di Panggung Terbuka Ramayana, kompleks Candi Prambanan, DI Yogyakarta, Jumat (12/10) malam. Festival tersebut berlangsung selama empat hari dengan menampilkan pergelaran delapan versi Ramayana dari delapan daerah, yakni DI Yogyakarta, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Bali.

YOGYAKARTA, KOMPAS.com--Delapan versi epos Ramayana yang berasal dari delapan daerah Indonesia dipentaskan di panggung bersejarah Ballet Ramayana Prambanan, DI Yogyakarta, 12-15 Oktober 2012. Pementasan tersebut digelar serangkaian dengan Festival Ramayana yang dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti, Jumat (12/10) malam, di Yogyakarta.

Kedelapan versi tersebut berasal dari DI Yogyakarta, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Bali. Menurut Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sulistiyo Tirtokusumo, kedelapan daerah asal tersebut sekaligus menunjukkan versi kisah Ramayana. Pada festival ini, katanya, masyarakat akan menyaksikan Ramayana versi Jawa, Batak, Melayu, Betawi, dan Bali.

"Ini menunjukkan betapa luas penyebaran epos ini, bahkan diinterpretasi dalam sejumlah bingkai kebudayaan," ujar Sulistiyo.

Menurut Wiendu Nuryanti, kisah Ramayana yang dipahat sebagai relief di Candi Prambanan bukankah batu yang bisu. "Nilainya mampu menginspirasi para seniman untuk terus berkarya dalam sejumlah bentuk pertunjukan," ujarnya.

Prambanan yang dibangun pada abad ke-9 sampai sekarang masih terus bertahan dan hidup. Maka dari itu, katanya, upaya- upaya pewarisan harus digalang, salah satunya melalui festival. "Tahun depan kami akan lanjutkan dengan membuat festival Ramayana internasional. Kami akan undang Thailand, Myanmar, Vietnam, dan lain-lain," katanya.

Wiendu menambahkan, generasi sekarang tidak boleh kalah dengan nenek moyang di masa lalu. Jika moyang kita bisa mewariskan Prambanan dan berbagai monumen arkeologis, kita harus mampu mengembangkannya dan mengeksposenya dengan lebih luas.

Festival Ramayana, menurut Sulistiyo, melibatkan 590 peserta dari beberapa daerah. Pada saat penutupan, Senin (15/10), Guinness Book of Record akan mencatat panggung Ballet Ramayana Prambanan sebagai panggung terlama beroperasi dan terbanyak melibatkan seniman. Panggung ini diresmikan pada 25 Agustus 1961 oleh Presiden Soekarno, dan sejak itu tidak pernah berhenti mementaskan epos Ramayana pada setiap bulan purnama. (TOP/CAN)


Anda sedang membaca artikel tentang

Delapan Versi Ramayana di Prambanan

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2012/10/delapan-versi-ramayana-di-prambanan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Delapan Versi Ramayana di Prambanan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Delapan Versi Ramayana di Prambanan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger