Puisi-puisi Putu Gede Pradipta

Written By Unknown on Minggu, 10 Maret 2013 | 12.40

Puisi-puisi Putu Gede Pradipta

Sabtu, 9 Maret 2013 | 23:38 WIB

Situasi Malam

Malam dingin kesekian kali
yang mewujud diri bagai puisi
sepinya seirama jantung air.
Adakah rindu sebegitu biru
hendak lalu sekecamuk api
agar lerai sekian umpama aku
dalam kekal semayam sedih
jadi hening dini. Jadi langit.
Jadi yang tak terbayangkan
oleh mata berairmu itu.

(2012)

Merah Mawar

Sebab sering kau katakan. Meski
sebatas mimpi-mimpimu. Bahwa
kelopak mawar semerah darahmu.
Maka lihai ia mencipta duri-duri
pada tangkai sekujur tubuhnya
hanya agar jemarimu luka ketika
perlahan menyentuhnya. Begitulah
mawar meyakini tentangmu.
Tentang keberadaan merah dari
lukamu; di mana mawar dan dirimu
akan saling meminang masa depan.

(2012)

Berada dalam Ketakutan

Sebutlah saja namanya ketakutan
Di mana saya kini sedang berada

Saya merasa bahagia berlama-lama
Menghindarkan diri dari masa silam

Tubuh ketakutan sebenarnya kurus
Namun dadanya luas dan berdebar

Membuat mau tak mau ikut gemetar
Sekaligus saya jadi betah bertahan

Ada baiknya engkau tak ikut masuk
Hendak bermalam menemani saya

Sebab masa lalu kita berlainan muka

Hendaknya jangan memaksa sebelum
Dibuat terlepas dirimu dari tubuhmu

Seperti nasib saya terlanjur dibawanya

(2012)

Purnama

Purnama adalah bahasa
Ia jatuhkan mata cahaya
Agar kita tulus mengerti

Sekalipun dalam mimpi
Kita yang dilanda gigil
Cahaya tetap sampai

Dalam perayaan ini
Banyak doa terberi
Pada si pemilik jagat

Di sebuah pelataran pura
Berteman nyala dupa
Dan bunga segala warna

Mulailah berkidung sepi
Katakan mengapa kita
Masih percaya pada puisi

Mengapa bukan lidah kata
Sekadar gaya ucap
Godaan nalar belaka

Sebelum dada beku
Dikutuk oleh waktu
Mari melangkah maju

Denganku yang berpuisi
Kita merayakan purnama
Menampung semua cahaya

(2011)

Narasi Sebuah Piring

Dalam sebuah piring;
menu jantung, paru dan hati
tersaji. Sendok dan garpu bertikai;
mana yang mesti memindahkan
hasil kerja pisau ke mulut penyair
terlebih dahulu. Sebelum pisau
kembali bekerja membelah nadi.

(2012)

Biodata
Putu Gede Pradipta lahir 18 desember. Adalah mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Dwijendra. Tergabung dalam kelompok menulis.


Anda sedang membaca artikel tentang

Puisi-puisi Putu Gede Pradipta

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2013/03/puisi-puisi-putu-gede-pradipta.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Puisi-puisi Putu Gede Pradipta

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Puisi-puisi Putu Gede Pradipta

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger