Romo: Perdamaian di Batas Negara

Written By Unknown on Minggu, 30 Desember 2012 | 12.40

ATAMBUA, KOMPAS.com--Perdamaian dan keamanan di wilayah perbatasan RI-Negara Timor Leste hadir, jika damai itu datang dari hati setiap warga penghuni batas masing-masing, kata RD Maksi Alo Bria saat memberikan renungan dalam misa kudus, perayaan Natal Perdamaian Perbatasan di Mota'ain, Jumat.

Dia mengatakan, hati yang damai yang lahir di setiap orang itu, harus bisa dibagikan kepada sesama lainnya, dalam kehidupan sosial nyata, baik untuk sesama di wilayah RI, wilayah RDTL maupun antardua negara yang ada.

Yesus Kristus, lanjut Pastor Paroki Atapupu Kesukupan Atambua itu, hadir ke dunia untuk mewujudkan janji Allah, memberikan damai, ketenangan, keamanan dan penebusan bagi setiap orang yang percaya pada Tuhan.

"Yesus Kristus hadir ke dunia untuk merasakan kehidupan nyata umatnya di dunia," kata Romo Maksi.

Reinkarnasi Allah dalam diri Yesus Kristus, yang dilahirkan di Kota Daud, Betlehem itu, menunjukan betapa cintanya Allah kepada umat manusia.

Cinta Tuhan kepada manusia, lanjut Romo Maksi, menjadi teladan kepada setiap orang untuk saling mengasihi dengan penuh cinta.

"Dalam semangat cinta Tuhan itulah, kedamaian dan keamanan bisa tercipta," kata Romo Maksi.

Persaudaraan dalam hubungan antarsesama warga di dua negara RI dan Timor Leste, harus menjadi kebutuhan nyata dalam setiap aktivitas kehidupan masing-masing.

"Dan semua itu hanya bisa tercapai jika cinta kasih yang ada dilakukan nyata dan tidak hanya kata-kata," kata Romo Maksi.

Misa Natal Perdamaian di Perbatasan RI-RDTL, yang digagas Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL, Yonif 312/Kala Hitam itu, juga menghadirkan warga dari Districo Bobonaro serta Polisi Penjaga Perbatasan Timor Leste dan umat lainnya dari Kabupaten Belu.

Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan, RI-RDTL Yonif 312/Kala Hitam Siliwangi, Mayor Inf FX Hengki Yuda Setiawan usai misa mengatakan, gagasan menggelar Natal bersama Damai Perbatasan itu, untuk tetap mempererat hubungan kekerabatan warga dua negara, yang secara budaya dan darah masih berada dalam satu garis keturunan yang sama.

Hal ini, lanjut dia, agar kondisi damai dan aman, akan tetap terpelihara dan terjalin di dua negara yang telah berpisah 10 tahun silam itu.

"Perdamaian harus tetap dipupuk, sehingga kondisi kehidupan masyarakat dua negara itu bisa stabil untuk melaksanakan segala aktivitasnya menata kehidupannya untuk kesejahteraannya," kata Hengki.


Anda sedang membaca artikel tentang

Romo: Perdamaian di Batas Negara

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2012/12/romo-perdamaian-di-batas-negara.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Romo: Perdamaian di Batas Negara

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Romo: Perdamaian di Batas Negara

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger