Wamendikbud: Keaksaraan Tak Hanya Bertumpu Bahasa Ibu

Written By Unknown on Sabtu, 03 November 2012 | 12.40

JAKARTA, KOMPAS.com--Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim meminta agar pengajaran keaksaraan membaca dan menulis tidak hanya bertumpu pada bahasa ibu tetapi dikombinasikan dengan pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi yang dapat mempercepat penuntasan buta aksara.

"Penggunaaan bahasa ibu dinilai efektif menuntun masyarakat tuna aksara terutama bagi orang yang sudah lanjut usia (lansia) untuk mengenal aksara. Karena dengan pendekatan bahasa ibu, bahan ajar yang disampaikan lebih mudah diterjemahkan," kata Musliar Kasim usai membuka Seminar Internasional Meningkatkan Keaksaraan Berbasis Bahasa Ibu dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Jakarta, Kamis.

Ia menuturkan kalau bahasa Indonesia langsung digunakan dalam pendidikan, akan sulit. Karena di kampung, bahasa lokal sudah sangat mapan dimengerti masyarakat jika mereka belajar berhitung.

Selain lebih mudah dimengerti oleh penuturnya, bahasa ibu yang sangat beragam merupakan kekayaan yang tak ternilai.

"Melalui keberagaman tersebut, masyarakat juga diajarkan untuk saling menghargai, baik menghargai keberagaman bahasa asli maupun budaya secara keseluruhan," ujarnya.

Keberhasilan penggunaan bahasa ibu dalam menuntaskan buta aksara di suatu negara perlu dipelajari, dipertahankan dan terus dilestarikan dengan saling membagi pengetahuan antara negara yang masih memiliki penduduk buta aksara tinggi, katanya.

"Keaksaraan berperan penting untuk meningkatkan kualitas bangsa, juga memajukan peradaban bangsa. Tidak ada kemampuan yang mendasar dari keaksaraan selain kemampuan membaca, menulis dan berhitung untuk bertahan di dunia global. Sebab itu,  bahasa ibu dan tekonologi informasi dan komunikasi menjadi penting bagi keaksaraan orang dewasa," kata Musliar Kasim.

Untuk melestarikan bahasa ibu di suatu daerah perlu ada Peraturan daerah yang mengatur agar sekolah-sekolah dan berbagai pihak mengajarkannya pada generasi penerusnya sebab melestarikan Bahasa Ibu berarti juga melestarikan budaya, katanya.

"Di era otonomi daerah, maka tanggung jawab pendidikan mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi ada di Pemda. Jadi hidup matinya 748 bahasa daerah yang dimiliki negeri ini sepenuhnya tergantung kepedulian pemda untuk mengganggarkan dana bagi peningkatan penggunaan bahasa ibu, bagaimana sistem kurikulumnya, pengadaan bahan ajarnya dan lain-lain," tegasnya.

Saat ini, pihaknya baru mengetahui Jawa Barat yang sudah memiliki Perda mengenai Bahasa Ibu sehingga di sekolah-sekolah di wilayah ini mengajarkan bahasa Sunda sebagai Bahasa Ibu kepada anak didik.

Dalam seminar ini, Indonesia bersama dengan negara anggota E-9 dan negara-negara ASEAN plus Timor Leste, akan berbagi "best practise" bagaimana keberhasilan menurunkan angka kebutaaksaraan di negaranya.

Seminar empat hari dari 31 Oktober-4 November 2012 ini diikuti sedikitnya 200 peserta dari Indonesia dan  negara E-9, yaitu Bangladesh, Brazil, Cina, Mesir, India, Meksiko, Nigeria dan Pakistan serta negara Asean serta hadir pula Menteri Pendidikan Timor Leste Bendito do Santos Freitas.

Pembicara seminar di antaranya pakar General Education Quality Analysis Framework (GEQAF), Aliou Boly, dari UNESCO Paris, akan mengupas status keaksaraan dunia saat ini untuk mencapai target keaksaraan tahun 2015.

Ulrike Hanemann dan Christine Glanz dari UNESCO Institute for Lifelong Learning masing-masing akan membedah cara mengukur kompetensi pembelajaran orang dewasa dalam konteks multibahasa, sehingga dapat dijadikan sebagai wawasan pengembangan bagi sasaran yang perlu meningkatkan keaksaraan melalui bahasa ibu.

Narasumber dari Indonesia pada seminar keaksaraan ini antara lain Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Arief Rachman dan Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Ella Yulaelawati Rumindasari.


Anda sedang membaca artikel tentang

Wamendikbud: Keaksaraan Tak Hanya Bertumpu Bahasa Ibu

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2012/11/wamendikbud-keaksaraan-tak-hanya.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Wamendikbud: Keaksaraan Tak Hanya Bertumpu Bahasa Ibu

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Wamendikbud: Keaksaraan Tak Hanya Bertumpu Bahasa Ibu

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger