"Gangnam Style" di Ultah Brimob

Written By Unknown on Kamis, 15 November 2012 | 12.40

Oleh Dolly Rosana

Bukan parade senjata atau aksi rapeling, tapi tarian "Gangnam Style" yang menjadi sajian penutup pada perayaan HUT ke-67 Brigade Mobil di Palembang, Rabu.

Ratusan penari yang terdiri dari 400 siswa sekolah menengah dan 40 anggota satuan brimob Polda Sumsel bergoyang bersama mengikuti aksi penyanyi Psy asal Korea yang mempopulerkan tarian Gangnam Style itu.

Aksi itu semakin menarik untuk disaksikan karena dipandu oleh koreografer muda Ferdy Iskandar dan seorang anggota brimob berbusana daerah asal Papua. Keduanya langsung menaiki podium dan memimpin para pengisi acara bergoyang bersama dengan hentakan musik yang demikian familiar di telinga masyarakat dalam beberapa bulan terakhir.

"Sebenarnya idenya memunculkan tarian Gangnam Style itu karena keinginan dari Brimob Sumsel sendiri untuk menampilkan suatu yang berbeda pada perayaan ulang tahun kali ini. Setelah saya tawarkan justru mendapatkan respon positif dari Kepala Satuan Brimob Polda Sumsel," kata Ferdy.

Suguhan tarian modern Gangnam Style itu menjadi bagian dari pagelaran bertemakan "Kemilau Brimob di Bumi Nusantara" yang diawali dengan Kirab Sang Sangka, Laskar Teratai, Kemilau Maha Meru Sriwijaya, serta Pelangi Katulistiwa.

Pergelaran ini mengadopsi ide pada pembukaan SEA Games di Palembang tahun 2011 dengan menggambarkan keberagaman budaya di Indonesia dengan diawali kesenian dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua.

Sejumlah kesenian daerah seperti tari piring asal Sumbar, kesenian kuda lumping dari Jawa Timur, tarian suku dayak asal Kalimantan, hingga tarian khas asal Papua turut ditampilkan pada peringatan ulang tahun Brimob ke-67 itu.

Menurut Ferdi, ratusan penari itu berasal dari SMA Negeri 1 dan SMK Negeri 3 Palembang yang dilatih selama 15 hari dengan dipandu delapan penari profesional.

"Tidak ada kendala berarti apalagi yang cukup "suprise" para anggota Brimob mau mempelajari tarian Gangnam Style ini dengan semangat, selain itu mereka juga bisa menari dengan senyum layaknya penari profesional," katanya.

Sementara, Kepala Satuan Brimob Kombes Pol Adeni Mohan Daeng Pabali mengatakan suasana berbeda pada perayaan HUT ini sengaja ditampilkan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat serta memberikan pemahaman mengenai sisi lain dari satuan Brigade Mobil.

"Mempertontonkan aksi menembak akan dipandang suatu yang biasa, tapi dengan sajian tarian massal yang berisi keberagaman budaya Indonesia akan memberikan rasa tersendiri bagi masyarakat," ujarnya.

Ia menerangkan Brimob memiliki kemampuan lain disamping kewajiban menjaga keamanan negara yang perlu dikomunikasikan ke masyarakat, seperti turut menjaga kelestarian kesenian daerah.

"Sumsel sendiri merupakan provinsi yang unik karena beragam kebudayaan tumbuh di sini, dan ini merupakan aset daerah yang harus dibina untuk mengkokohkan keamanan berbangsa dan bernegara. Brimob pun turut menjaga kearifan lokal seperti menampilkan kesenian marawis pada acara ini, kesenian barongsai serta reog pada perayaan HUT tahun sebelumnya," katanya.

Peringatan HUT Brimob itu turut dihadiri Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Wakil Kapolda Sumsel Brigjen M Zulkarnain, dan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo.

Pada kesempatan itu juga diberikan gelar warga kehormatan Brimob kepada Bupati OKU Timur H Herman Deru.

Satuan Brimob Polda Sumsel terdiri dari 4 batalyon, dan 300 orang diantaranya sedang menjalankan tugas pengamanan di daerah perbatasan Lampung.

Sejarah singkat Brimob

Pada 14 November 1946 Perdana Menteri Sutan Sjahrir membentuk Mobile Brigade (Mobrig) sebagai ganti Pasukan Polisi Istimewa. Tanggal ini ditetapkan sebagai hari jadi Korps Baret Biru.      Pembentukan Mobrig ini dimaksudkan Sjahrir sebagai perangkat politik untuk menghadapi tekanan politik dari tentara dan sebagai pelindung terhadap kudeta yang melibatkan satuan-satuan militer.

Di kemudian hari korps ini menjadi rebutan antara pihak polisi dan militer sehingga pada 14 November 1961 bersamaan dengan diterimanya Pataka Nugraha Sakanti Yana Utama, satuan Mobrig berubah menjadi Korps Brigade Mobil (Korps Brimob).

Brimob pernah terlibat dalam beberapa peristiwa penting seperti Konfrontasi dengan Malaysia tahun 1963 dan aneksasi Timor Timur tahun 1975.

Brimob saat ini berkekuatan 30.000 personel yang ditempatkan di bawah kewenangan Kepolisian Daerah masing-masing provinsi.

Pada tahun 1981 Brimob membentuk sub unit baru yang disebut unit Penjinak Bahan Peledak (Jihandak).

Semenjak tahun 1992 Brimob pada dasarnya adalah organisasi militer para yang dilatih dan diorganisasikan dalam kesatuan-kesatuan militer.

Brigade ini fungsi utamanya adalah sebagai korps elite untuk menanggulangi situasi darurat, yakni membantu tugas kepolisian kewilayahan dan menangani kejahatan dengan tingkat intensitas tinggi yang menggunakan senjata api dan bahan peledak dalam operasi yang membutuhkan aksi yang cepat.

Mereka diterjunkan dalam operasi pertahanan dan keamanan domestik, dan telah dilengkapi dengan perlengkapan anti huru-hara khusus seperti menangani demonstrasi massa.

Beberapa elemen dari Brimob juga telah dilatih untuk melakukan operasi lintas udara serta melakukan pelatiahan SAR (Search And Rescue).


Anda sedang membaca artikel tentang

"Gangnam Style" di Ultah Brimob

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2012/11/style-di-ultah-brimob.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

"Gangnam Style" di Ultah Brimob

namun jangan lupa untuk meletakkan link

"Gangnam Style" di Ultah Brimob

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger