Ritus Pangan Diusung ke Gelar Budaya Nusantara

Written By Unknown on Rabu, 24 Oktober 2012 | 12.40

MAGELANG, KOMPAS.com--Seniman petani lereng Gunung Merapi Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan mengusung performa "Ritus Pangan Tutup Ngisor" pada Gelar Budaya Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, 27-29 Oktober 2012.

"Dalam GBN 2012 itu, kami akan usung satu rangkaian cerita mulai dari tradisi panen padi dalam bentuk 'slametan' yang dinamai tradisi "Wiwit", kemudian pentas kesenian rakyat, sampai dengan ruwatan berupa wayang kulit," kata pemimpin komunitas seniman petani Padepokan "Tjipto Boedojo Tutup Ngisor"  lereng barat daya Gunung Merapi, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang Sitras Anjilin di Magelang, Selasa.

Sejak sebulan terakhir, katanya, sekitar 80 pemain baik pelaku performa "Wiwit", penari, maupun penabuh musik tradisional gamelan berlatih secara intensif untuk pementasan di TMII Jakarta itu.

Ia mengatakan, dua tarian tradisional akan dipentaskan oleh para seniman petani setempat yakni jatilan dan lengger.

Pihaknya juga akan menggelar dua kali pentas wayang kulit yakni pada Minggu (28/10) siang hari dengan lakon "Ruwatan Murwakala" dan malam hari "Ruwatan Sudamala". Dalang pentas wayang kulit itu adalah Ki Kuwat Hadi Warsono.

Ia menjelaskan, rangkaian upacara tradisional "Wiwit" itu sebagai ungkapan kegembiraan dan syukur petani saat akan memulai panen padi.

"Sampai dengan saat ini tradisi 'Wiwit' masih dilakukan petani kami. Tradisi ini memuat nilai-nilai kearifan lokal dan penghargaan terhadap alam," katanya.

Gelar Budaya Nusantara diprakarsai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga diikuti perwakilan berasal dari sejumlah daerah lainnya di Indonesia seperti Banten, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Pada kesempatan terpisah Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan, kegiatan dengan tema "Ritus-ritus Budaya Pangan" itu untuk menghidupkan kembali sistem pendidikan masyarakat adat menuju kekinian.

Ia mengemukakan, ekspresi seni tradisi merupakan budaya komunal dari kesenian dalam arti luas. "Seni tradisi diciptakan dan lahir untuk mengekspresikan budaya secara komunal yang tidak didasarkan kepentingan ekonomi," katanya di Jakarta, Selasa (9/10).


Anda sedang membaca artikel tentang

Ritus Pangan Diusung ke Gelar Budaya Nusantara

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2012/10/ritus-pangan-diusung-ke-gelar-budaya.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Ritus Pangan Diusung ke Gelar Budaya Nusantara

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Ritus Pangan Diusung ke Gelar Budaya Nusantara

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger