Gebyar Budaya Semalam di Madura Dianggap Sakral

Written By Unknown on Senin, 22 Oktober 2012 | 12.40

Gebyar Budaya Semalam di Madura Dianggap Sakral

Penulis: Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Sabtu, 20 Oktober 2012 | 23:18 WIB

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Gebyar Kebudayaan Madura yang dikemas dalam kegiatan Semalam di Madura di Kabupaten Pamekasan, Sabtu (20/10/2012) malam dibuka dengan tarian Muang Belei atau tarian membuang bahaya.

Tarian yang dimainkan sanggar tari siswi salah satu SMK di Pamekasan itu mendapat samburan meriah dari undangan yang hadir, termasuk tiga turis asing dari Australia dan Kanada.

Budayawan Pamekasan Yoyok R Effendi mengatakan, tarian itu merupakan pembuka dari setiap acara yang dianggap sakral. Karena dalam tarian Muang Belei itu, mengandung makna pemasrahan diri kepada Yang Mahakuasa atas segala sisi kehidupan.

Selain tari Muang Belei, ada beberapa penampilan lainnya yang disajikan kepada para tamu, seperti Kabupaten Sampang yang menampilkan tarian Bul Ombul Kerrapan Sape. Tarian ini sebagai bentuk kebanggan budaya kerapan sapi di Madura yang sudah dikenal di banyak mancanegara.

Sementara Kabupaten Bangkalan menampilkan tarian Hadrah Jidor.

Gebyar Semalam di Madura kali ini digelar di tempat yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau tahun-tahun sebelumnya ditempatkan di area Monumen Arek Lancor Pamekasan, tahun ini ditempatkan di Pendopo Ronggosukowati.

Meskipun ada perubahan tempat penyelenggaran, antusiasme warga untuk menyaksikan parade kebudayaan empat kabupten di Madura tetap semarak.

Herman Kusnadi ketua panitia Gebyar Semalam di Madura mengatakan, kegiatan kebudayaan Semalam di Madura rutin digelar setiap tahun. Tujuannya untuk mempromosikan segala kesenian dan kebudayaan yang ada di Madura, baik untuk wisatawan domistik maupun wisatawan mancanegara.

"Kegiatan ini juga mengangkat perekonomian warga Pamekasan karena pelaku-pelaku ekonomi bisa meraih keuntungan dengan berbelanja di Pamekasan," kata Herman Kusnadi.

Kegiatan ini pula diselingi dengan penampilan maha karya batik Pamekasan. Batik-batik itu diperagakan Kacong dan Cebbing Pamekasan. Cristine Hakim, artis senior papan atas, yang turut hadir, kagum dengan penampilan kesenian dan beberapa batik hasil karya para pengrajin Pamekasan.


Anda sedang membaca artikel tentang

Gebyar Budaya Semalam di Madura Dianggap Sakral

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2012/10/gebyar-budaya-semalam-di-madura_22.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Gebyar Budaya Semalam di Madura Dianggap Sakral

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Gebyar Budaya Semalam di Madura Dianggap Sakral

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger