Seniman Lombok Gerah "Dangdut Porno"

Written By Unknown on Jumat, 01 Februari 2013 | 12.40

MATARAM, KOMPAS.com — Seniman di Lombok meminta Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Nusa Tenggara Barat menggelar dialog seni untuk membahas maraknya lagu dangdut Sasak berlirik porno dan melecehkan kaum perempuan.

H Ramiun, salah seorang seniman Lombok di Mataram, Kamis, mengatakan, pihaknya meminta KPID untuk mengundang para seniman, terutama para pencipta lagu, tokoh agama, tokoh masyarakat dan praktisi, akademisi, dan praktisi penyiaran.

Ia mengatakan, fenomena yang berkembang saat ini, lagu-lagu dangdut, baik yang berbahasa Sasak (nama etnis di Lombok) maupun berbahasa Indonesia, cukup mengganggu para pendengar radio dan pemirsa televisi.

Kegalauan sebagian masyarakat sehubungan dengan maraknya lagu dangdut berlirik porno dan tidak mendidik itu tecermin dari banyaknya pengaduan yang disampaikan masyarakat ke KPID sebagai lembaga independen yang menjalankan fungsi pengawasan terhadap isi siaran radio dan televisi.

"Melalui dialog itu, para pemirsa yang diwakili seniman, budayawan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat bisa menyuarakan aspirasi mereka, terutama berkaitan dengan hiburan yang sehat, khususnya musik agar tidak mengedepankan hal-hal porno dan merendahkan martabat perempuan," katanya.

Ramiun, seniman Lombok yang juga Kepala Seksi Lingkungan Budaya dan Tradisi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, mengatakan, para seniman sebenarnya tetap bisa berkreasi dan menghasilkan karya seni bermutu tanpa harus mengeksploitasi hal-hal porno dalam lirik lagu.

"Saya yakin dengan cara ini para seniman pencipta lagu tidak harus mengeksploitasi hal-hal yang berbau porno dan melecehkan martabat perempuan dalam lirik lagu yang mereka ciptakan," kata seniman yang juga Ketua Sanggar Kesenian Purnamaria Mataram.

Sejumlah lagu dangdut Sasak yang berlirik porno itu antara lain berjudul "Bisok Botol" (mencuci botol), "Endek Kembe-kembe", (tidak apa-apa), "Bebalu Melet Besimbut" (janda ingin berselimut). Lirik lagu tersebut sarat dengan hal-hal yang berbau porno dan tidak mendidik.

"Kalau dicermati, di dalam lagu berjudul 'Ndek Kembe-kembe' terdapat lirik yang tidak mendidik dan sering menimbulkan pertanyaan anak-anak, terutama pada lirik yang menyatakan 'Inak lek bawak, amak lek atas' (ibu di bawah bapak di atas)," katanya.

Selain itu, katanya, ada juga lagu pop Sasak berjudul "Bebalu Bais" (janda bau). Lirik lagu ini melecehkan martabat kaum perempuan kendati isi lagu itu berisi guyonan.


Anda sedang membaca artikel tentang

Seniman Lombok Gerah "Dangdut Porno"

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2013/02/seniman-lombok-gerah-porno.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Seniman Lombok Gerah "Dangdut Porno"

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Seniman Lombok Gerah "Dangdut Porno"

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger