Puisi-puisi M. Dirgantara

Written By Unknown on Jumat, 18 Januari 2013 | 12.40

Puisi-puisi M. Dirgantara

Kamis, 17 Januari 2013 | 23:45 WIB

Melihatmu Melihat Matahari

Ada
yang meluntur oleh keringat di bawah matamu.
Tidak ada
yang bisa dilunturkan di bawah mataku.

2012

Pohon Lipa

Kuingat kita menanamnya dengan menggebu.
Bakal rumput kita siram pestisida, agar ia kokoh sendiri.
Beberapa biji kembang mawar mungkin pernah di sana juga.

"Ia akan tumbuh setinggi menara di sana," katamu.
"Dia akan menjamin napas kita," jawabku.

Sepertinya kemarin kulihat sepintas, pohon itu meranggas.
Tanpa belukar, mawar, atau duri tak berarti.

Sendiri.

Pinrang, 2012

Rumah

Untukmu,
kusediakan rumah sebisaku.

Tanpa pintu.

2012

Maghrib

Suasana sore sederhana
di tengah bulan puasa.

Dua masjid yang mengapit
rumahku tidak sahut-menyahut.

Segelas air tetap diam di depanku,
memantulkan bimbang yang berenang.

Pinrang, 2012

Ruangan

Di ruangan itu. Hanya ada saya dan Tuhan.
Ia, Tuhan, membeku di tengah ruangan. Diam seperti matahari.
Saya bergerak. Seperti bumi.

Pinrang, 2012

Menutup Jendela

Malam tadi kami sekeluarga berdoa.
Kakek, tante, dan saya.
Tetangga duduk santai di beranda.
Di samping kami sebuah jendela
dibiarkan terbuka begitu saja
 biar tidak terlalu penat udara.

Doa dipimpin kakek yang
besok akan dipimpin pula.
Dalam pikiran saya,
tetangga sedang bertanya
tentang apa yang
kami lakukan sekarang. 

Saya mau sekejap berhenti berdoa,
lalu menutup jendela.

Pinrang, 2012

Kandang Burung

Kamu benci dengan pemandangan burung tetanggaku.
"Bukankah burung selamanya di dalam kandang?"

 Di bumi dan di dalam celana.

Pinrang, 2012

M. Dirgantara, lahir 31 Agustus 1995 di Pinrang. Pembaca. Pelajar tahun terakhir di SMA 1 Pinrang. Ia salah satu kontributor kumpulan puisi Merentang Pelukan.


Anda sedang membaca artikel tentang

Puisi-puisi M. Dirgantara

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2013/01/puisi-puisi-m-dirgantara.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Puisi-puisi M. Dirgantara

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Puisi-puisi M. Dirgantara

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger