Festival Seni Pertunjukan Indonesia Digelar di Solo

Written By Unknown on Jumat, 23 November 2012 | 12.40

SOLO, KOMPAS.com — Festival Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia (FSPTI) 2012 akan mengangkat seni pertunjukan yang sudah jarang dimainkan dan hampir punah. Beberapa jenis seni pertunjukan itu antara lain srandhul dari Yogyakarta, jemblung dari Banyumas, dan wayang beber.

Meski demikian, sejumlah seni pertunjukan yang mampu bertahan dan bahkan menjadi ikon suatu daerah juga tetap ditampilkan.

Demikian dikatakan Ketua Pelaksana FSPTI 2012 Suparman, Jumat (23/11/2012). "Kami berharap melalui festival ini kesenian tradisional Indonesia dapat terjaga kelestariannya," kata Suparman.

Kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) ini, selain akan menampilkan pergelaran seni pertunjukan, juga menggelar sarasehan dan workshop seni tradisional.

Rangkaian kegiatan berlangsung pada 24-27 November di Kompleks TBJT di Kota Solo, Jawa Tengah.

Ketua Seksi Publikasi FSPTI Hanindawan memaparkan, selain srandhul, jemblung, dan wayang beber, seni pertunjukan lain yang akan ditampilkan adalah tari pakarena dari Makassar, tari saman dari Nanggroe Aceh Darussalam, lenong dari DKI Jakarta, Langen Mondro Ketoprak dari Yogyakarta, ludruk dari Surabaya, ketoprak dari Pati, Jawa Tengah, musik gamelan slonding dari Bali, Tari Semangat Rindu dari Kalimantan Timur, dan armen lagkodura dari Papua.

"Workshop" seni dan bazar

Workshop seni akan menyajikan pengetahuan praktis di bidang tatah sungging, topeng, dan batik. Sementara bazar akan menampilkan kerajinan, seperti batik, tembaga, keris, gerabah, dan payung hias.

Salah satu rangkaian acara yang diharapkan menarik perhatian masyarakat adalah penampilan 300 penari jaran kepang atau kuda lumping. Mereka berasal dari 15 kelompok di wilayah eks Karesidenan Surakarta, Magelang, dan Gunung Kidul, Yogyakarta.

Kepala Seksi Pertunjukan FSPTI Bagus Jatmiko mengungkapkan, di luar dugaannya ternyata cukup sulit menemukan kelompok jaran kepang di tiap kabupaten. Ada daerah di mana kesenian ini mengalami perkembangan yang baik, ada yang sebaliknya.

"Di daerah yang perkembangan jaran kepang sulit, kami hanya menemukan satu kelompok. Itu saja pelakunya sudah berusia tua dan kelompoknya apa adanya. Akan tetapi, di daerah yang maju, ada sebuah kelompok yang pengiringnya saja sangat lengkap dengan koreografi yang sangat tertata. Sekaligus kami ingin memperlihatkan kepada masyarakat beginilah kondisi seni pertunjukan kita," papar Bagus.

Editor :

Marcus Suprihadi


Anda sedang membaca artikel tentang

Festival Seni Pertunjukan Indonesia Digelar di Solo

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2012/11/festival-seni-pertunjukan-indonesia.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Festival Seni Pertunjukan Indonesia Digelar di Solo

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Festival Seni Pertunjukan Indonesia Digelar di Solo

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger