Putu Wijaya dan Hamsad Rangkuti Dijenguk Dahlan Iskan

Written By Unknown on Sabtu, 20 Oktober 2012 | 12.40

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan baru saja menjenguk seniman sekaligus sastrawan Putu Wijaya dan Hamsad Rangkuti di RS Siloam Karawaci Tangerang. Dahlan bersimpati kepada dua sastrawan senior tersebut. "Kita sungguh bersyukur keduanya memperoleh kemajuan yang sangat besar," kata Dahlan di Jakarta, Jumat (19/10/2012).

Menurut Dahlan, Putu sudah bisa bercakap-cakap dan genggaman tangan kanannya sudah sangat kuat. Apalagi saat Dahlan mengajak mencoba bersalaman. Putu pun sambil tersenyum dan mengajak bergantian salaman, walaupun dengan tangan kiri. Meski belum sekuat tangan kanan tapi cengkeramannya sudah bertenaga.

"Saat saya jenguk Putu sedang latihan terus menguatkan tangannya. Matanya juga langsung mengenali saya dan dia terus latihan memindah-mindahkan bola matanya. Wajahnya segar dan penuh semangat. Saya melihat tanda-tanda menuju kesembuhan yang sempurna dari strokenya meski masih memerlukan waktu," katanya.

Sementara Hamsad Rangkuti juga sudah melewati masa kritisnya setelah menjalani operasi bypass jantung. Meski masih sambil berbaring telentang tapi matanya sudah lansung mengenali siapa yang datang dan wajahnya juga segar penuh semangat. "Hamsad juga sudah bisa saya ajak bercakap-cakap dan tekanan suaranya juga jelas. Ketika saya goda bahwa seseorang yang sukses operasi jantung itu fisiknya bisa seperti 10 tahun lebih muda, Hamsad tersenyum lebar. Saya juga melihat tanda-tanda menuju kesembuhan yang sangat baik," tambahnya.

Sekadar catatan, Hamsad Rangkuti merupakan penulis kelahiran Medan, Sumatera Utara, 7 Mei 1943. Dia sempat dirawat di rumah sakit pada Januari lalu. Saat itu, ia harus buang air kecil melalui perut dan makan memakai selang melalui hidung. Dia lalu menjalani operasi pemasangan cincin untuk menormalkan buang airnya.

Untuk membantu meringankan beban keluarga Hamsad, para seniman dan penggemarnya saat itu menggalang dana melalui berbagai jalur, termasuk Twitter dan Facebook. Penulis cerita pendek terkenal "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu" itu adalah salah satu seniman penanda tangan Manifes Kebudayaan pada 1964--pernyataan para seniman yang menolak politik sebagai panglima. Presiden Soekarno melarang kelompok itu karena dinilai menyeleweng dan ingin menyaingi Manifesto Politik yang ia tetapkan.

Hamsad menulis cerita pendek sejak 1962 dan pernah menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Horison. Dia telah menerbitkan kumpulan cerpen Lukisan Perkawinan (1982), Cemara (1982), Sampah Bulan Desember (2000), dan Bibir dalam Pispot (2003), yang mendapat penghargaan Khatulistiwa Literary Award. Novel pertamanya, Ketika Lampu Berwarna Merah, mendapat hadiah harapan pada Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 1981.

Sementara Putu Wijaya saat ini sedang mengalami stroke dan pendarahan pada batang otaknya. Putu wijaya adalah seniman serba bisa. Lelaki pemilik nama lengkap I Gusti Ngurah Putu Wijaya yang lahir di Tabanan, Bali, 11 April 1944 itu adalah penulis drama, cerpen, esai, novel serta skenario film dan sinetron.

Editor :

Erlangga Djumena


Anda sedang membaca artikel tentang

Putu Wijaya dan Hamsad Rangkuti Dijenguk Dahlan Iskan

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2012/10/putu-wijaya-dan-hamsad-rangkuti_20.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Putu Wijaya dan Hamsad Rangkuti Dijenguk Dahlan Iskan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Putu Wijaya dan Hamsad Rangkuti Dijenguk Dahlan Iskan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger