Nonton Tari Topeng di Singapura

Written By Unknown on Sabtu, 27 Oktober 2012 | 12.40

Genap seminggu yang lalu, pada Kamis 18 Oktober 2012, saat senja baru saja melingkupi angkasa Singapura, saya berada di lantai IV Art Science Museum yang terletak di salah satu bangunan Marina Bay Sands Singapura.

Petang itu, selain hendak menyaksikan pameran topeng berjudul "The Majesty Mask", saya juga berniat menonton pertunjukan tari topeng yang di"impor" langsung dari Indonesia ke negeri "Singa" itu. Dua nama di belakang tarian topeng itu sungguh membuat penasaran saya. Yang pertama, tentu saja Rahayu Supanggah, seorang Guru Besar Etnomusikologi dan Komposisi Institut Seni Indonesia Surakarta yang kini menjabat sebagai Rektor Institut Seni Indonesia Surakarta yang akan bertindak sebagai penata musik pertunjukan tari topeng tersebut.

Sedang nama kedua adalah Rama Soeprapto, putra artis Marini dari hasil pernikahannya dengan Tinton Soeprapto; pendatang baru di dunia tata tari Indonesia. Rama, yang mengawali karier tarinya di Swara Mahardika asuhan Guruh Sukarnoputra serta sebagai asisten sutradara di lakon I La Galigo.

Jika menyimak jejak rekam karya keduanya, tentulah cukup menjanjikan mereka akan menyuduhkan pertunjukan yang menarik.

Di layar muncul sinopsis tentang drama tari 'Sekartaji' disertai munculnya gambar topeng. Panggung lalu senyap dan legam, sebelum akhirnya muncul siluet perempuan bertopeng yang memerankan Dewi Sekartaji dalam balutan busana dan topeng warna putih.

Di latar belakang, musik gamelan mengalun sendu, sebelum bergegas meninggi seiring dengan munculnya tokoh bertopeng merah dan berbaju hitam.

Adegan pertama usai, panggung gelap. Muncul gunungan wayang Bali di antara cahaya lilin. Gamelan bali dan seruling, kian menguatkan nuansa Bali.
Dari balik layar muncul penari lelaki berbusana dan bertopeng putih. Lantas muncul dua anak-anak bertopeng lucu yang menyandang gendang bali. Mereka mulai berinteraksi dengan penonton, terlebih saat penari bertopeng putih tadi berganti topeng pria berkumis yang humoris.

Panggung kini menjadi tegang, di layar gambar matahari berputar-putar. Dua lelaki dengan keris terhunus saling beradu jiwa. Saat suasana genting, muncul seorang perempuan yang menengahi dua pria yang sedang berlaga.

Perempuan itu kini sendiri. Dia bernyanyi dan menari dalam suasana yang sunyi. Tapi kesunyian itu tak bertahan lama, dua penari lelaki muncul menemani si wanita. Mereka bertiga menari dalam gerak yang atraktif. Kadang lembut penuh kedalaman, saat lain kadang lincah. Adegan ini diakhiri gerakan memutar tubuh oleh seorang penari laiknya tarian sufi.

Saya, dan seluruh penonton bertepuk-tangan riuh begitu pertunjukan usai. Rahayu Supanggah bersama kawan-kawan musisi lainnya dari STSI Surakarta menunjukan performanya sebagai kampiun di bidang tata musik kontemporer yang berpijak pada tradisi Jawa. Demikian juga Rama Soeprapto, pada senja itu dia --bersama penari topeng dari Cirebon, Solo dan Bali-- telah menunjukan kelasnya yang berkualitas.

Rahayu dan Rama, bukan saja telah menggetarkan hati penonton dengan sajian yang mistis sekaligus dinamis, namun juga telah menambah kebanggaan warga Indonesia yang berada di Singapura.

"Saya bangga menjadi warga Indonesia, karya mereka luar biasa," ujar sekumpulan pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di negeri tetangga itu.

Ya, para pelajar Indonesia itu memang pantas berbangga hati, sebab memang pertunjukan tari topeng oleh para seniman Indonesia, telah membuat kagum penonton asing yang memberikan apresiasi tinggi dengan tepuk tangan panjang untuk seniman-seniman Indonesia yang tampil senja itu di Singapura.


Anda sedang membaca artikel tentang

Nonton Tari Topeng di Singapura

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2012/10/nonton-tari-topeng-di-singapura.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Nonton Tari Topeng di Singapura

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Nonton Tari Topeng di Singapura

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger