Berharap Indonesia Menjadi Rumah Budaya Dunia

Written By Unknown on Senin, 29 Oktober 2012 | 12.40

YOGYAKARTA, KOMPAS.com--Ada harapan sekaligus kecemasan menjadikan Indonesia tuan rumah diskusi budaya dunia di Bali tahun depan. Itulah yang sempat terlontar saat menyimak forum diskusi kebudayaan bertajuk "Grand Strategy Meeting" yang diselenggarakan di Hotel Inna Garuda Yogyakarta pada Sabtu, 27 Oktober 2012. Pernyataan tersebut disampaikan oleh budayawan Taufik Rahzen yang menjadi salah satu pembicara dalam forum tersebut.

Menurut Taufik, penyelenggaraan World Culture for Development Forum (WCF) – "Bali Forum" 2013 serta menjadikan Indonesia menjadi Rumah Budaya Dunia bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi juga bukan pekerjaan yang mustahil bisa dilaksanakan.

Taufik lalu menyebut, betapa beberapa kota semacam Roma, Paris, dan kota-kota besar dunia lainnya, melalui berbagai upaya untuk menjadikan negaranya sebagai Rumah Budaya Dunia, tidak terwujud sampai kini.

Namun, lanjut Taufik, di antara keterbatasan yang dimiliki, toh negeri Indonesia sebetulnya juga memiliki modal pengalaman menyelenggarakan peristiwa internasional. Menurut Taufi, jika menengok ke belakang, kita sebetulnya memiliki jejak rekam sebagai bangsa yang hebat, yang pernah menyelenggarakan peristiwa berkelas dunia seperti Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955, serta peristiwa-peristiwa internasional lainnya. "Jadi, tidak ada alasan untuk kita berkecil hati, meski waktu yang disediakan tinggal setahun lagi," tutur Taufik.

Pada diskusi tersebut, Taufik juga memberi saran-saran, di antaranya, peserta karnafal yang akan menjadi puncak acara "temu budaya dunia" itu, sebaiknya diawali dengan karavan dari Aceh dan Papua yang akan bertemu di Bali. "Jadi seluruh masyarakat akan merasakan denyut peristiwa ini," imbuh Taufik.

Keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai "Rumah Budaya Dunia", bukan ide yang tiba-tiba. Setidaknya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah melontarkan gagasan menyelenggarakan World Culture for Development Forum (WCF) pada tahun 2008. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan Prof. Wiendu Nuryanti Phd saat memberikan sambutan dalam acara "Grand Strategy Meeting" tersebut.

Gagasan menjadi tuan rumah untuk dialog kebudayaan dunia, menurut Wiendu, merupakan prakarsa yang tepat, "Karena Indonesia memiliki potensi budaya yang hebat dan secara geografis sangat strategis. "Diharapkan, forum ini menjadi forum permanen yang dilaksanakan secara terus menerus, bisa dua tahun sekali, atau tiga tahun sekali. Kita ingin agenda pembangunan dunia lahir di Indonesia," tutur Wiendu. Selain itu, pemerintah juga berharap Indonesia melengkapi titik segitiga dari dua titik yang sudah ada, masing-masing Davos (Switzerland) dalam penyelenggaraan World Economic Forum (WEF) dan Rio de Janeiro (Brazil) dalam penyelenggaraan International Environment Forum (IEF).

Selanjutnya Wiendu mengungkap, melalui forum tersebut bisa didiskusikan isu-isu utama di bidang kebudayaan dalam rangka membangun hubungan yang harmonis antarbangsa, menilai keunikan dan keragaman kebudayaan, dan meningkatkan kemakmuran di kalangan komunitas global.

Selanjutnya, Wiendu juga berharap, melalui acara ini,  Indonesia bisa menjadi "Global Home for the International Cultural Agenda" untuk mendiskusikan isu-isu strategis dan merekomendasikan kebijakan-kebijakan bagi pembangunan kebudayaan yang berkelanjutan. Kebijakan-kebijakan yang ada akan difokuskan pada pelestarian dan revitalisasi kebudayaan baik di tingkat nasional maupun lokal dalam rangka menghadapi globalisasi, dan memaksimalkan kontribusi budaya lokal bagi pembangunan peradaban dunia.

Kondisi dunia dirasa semakin dinamis dan terbuka seiring dengan adanya pola perjalanan dan perdagangan yang tidak lagi mengenal batas wilayah. Berbagai berita dunia menyebar luas dan cepat dapat dengan mudah diakses selama 24 jam setiap hari melalui  media massa dan jejaring sosial.  Kecenderungan  yang dikenal sebagai proses globalisasi ini memberikan tantangan sekaligus peluang.

Proses globalisasi dan berbagai tantangannya menuntut negara-negara di dunia untuk tidak membentengi dan melarikan diri dari berbagai dampaknya, namun lebih kepada memaksimalkan proses manajemen dampak tersebut sehingga seluruh bangsa di dunia dapat memperoleh manfaat dalam membangun sebuah dunia yang damai, adil dan bersahabat.

Sehubungan dengan itu, penting untuk dievaluasi peran strategis kebudayaan dalam menciptakan dan menguatkan persahabatan antarnegara; melalui saling menghargai perbedaan kebudayaan dan dalam upaya membangun kebijakan-kebijakan yang memungkinkan kebudayaan nasional dan lokal berkembang di era globalisasi, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Mengevaluasi peran strategis kebudayaan dalam menciptakan dan menguatkan persahabatan antarnegara melalui hubungan kemasyarakatan; penghargaan terhadap perbedaan budaya; dan diskusi tentang bagaimana budaya nasional dan lokal dapat berkembang di era globalisasi.

Memulai/mengawali pertemuan tahunan di tingkat internasional guna mendiskusikan isu-isu utama di bidang kebudayaan dalam rangka membangun hubungan yang harmonis antarbangsa, menilai keunikan dan keragaman kebudayaan, dan meningkatkan kemakmuran di kalangan komunitas global.

Selanjutnya, dari event ini dapat diujudkan Indonesia sebagai "Global Home for the International Cultural Agenda" untuk mendiskusikan isu-isu strategis dan merekomendasikan kebijakan-kebijakan bagi pembangunan kebudayaan yang berkelanjutan. Kebijakan-kebijakan yang ada akan difokuskan pada pelestarian dan revitalisasi kebudayaan baik di tingkat nasional maupun lokal dalam rangka menghadapi globalisasi, dan memaksimalkan kontribusi budaya lokal bagi pembangunan peradaban dunia.

Pelaksanaan World Culture for Development Forum (WCF) – "Bali Forum" 2013 akan mendorong usaha-usaha pelestarian kebudayaan Indonesia, yang meliputi upaya-upaya pelindungan, revitalisasi, dan pembangunan kebudayaan yang menyangkut bidang ekonomi, media, kepemudaan, gender, dan lingkungan.


Anda sedang membaca artikel tentang

Berharap Indonesia Menjadi Rumah Budaya Dunia

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2012/10/berharap-indonesia-menjadi-rumah-budaya.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Berharap Indonesia Menjadi Rumah Budaya Dunia

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Berharap Indonesia Menjadi Rumah Budaya Dunia

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger