Bangkitnya Seni Grafis Bermutu

Written By Unknown on Jumat, 05 Oktober 2012 | 12.40

JAKARTA, KOMPAS.com -- Trienal Seni Grafis Indonesia IV yang digelar Bentara Budaya Jakarta, 4-14 Oktober, menunjukkan bangkitnya karya seni grafis yang "bersetia" pada pakem garapan seni grafis. Karya-karya itu bakal melanjutkan perkembangan seni grafis Indonesia yang sempat tenggelam dalam hiruk-pikuk seni lukis.

Juri Trienal Seni Grafis Indonesia, Hendro Wiyanto, menyebut para penggrafis yang mengikuti Trienal Seni Grafis Indonesia semakin berani kembali pada prinsip dan aturan dasar seni grafis. Keberanian para penggrafis untuk membuat "karya grafis konvensional" menghadirkan kembali rujukan karya grafis bermutu.

Karya grafis bermutu sempat menghilang setelah pada 1980 terjadi booming seni lukis, banyak penggrafis memilih melukis, banyak pula yang membuat karya grafis yang berpretensi menjadi lukisan. Itu telah menumpulkan perkembangan seni grafis.

"Para penggrafis muda kembali berani menghadirkan karya yang taat pada disiplin seni grafis, dan terbukti tetap berhasil menghasilkan karya bermutu," kata Hendro.

Pemenang lomba

"Nirbaya Jagratara" (Tak Gentar Selalu Waspada) karya Agung Prabowo dari Bandung terpilih menjadi pemenang pertama Trienal Seni Grafis Indonesia IV. M Fadlil Abdi dan Theresia Agustina Sitompul berturut-turut menjadi pemenang kedua dan ketiga dengan karya "Art, Girl, and Murder" serta "Book, Prints, and Memory".

Ketua Tim Juri Trienal Seni Grafis Indonesia IV Aminuddin TH Siregar menyatakan, ketiga karya itu memang digarap dengan teknik grafis yang baik dan menghadirkan kembali kekhasan garapan seni grafis. "Nirbaya Jagratara" digarap dengan teknik lino cuts (cetak tinggil, karya grafis yang dikerjakan dengan pelat berbahan karet vinil), dengan blok warna kuat yang menjadi karakter dasar seni grafis.

"Karya yang boleh disebut 'grafis konvensional' itu justru menunjukkan konvensi seni grafis bukanlah batasan untuk menghasilkan karya seni grafis bermutu. Agung menghadirkan kekayaan warna tanpa terjebak menjadi lukisan, tak terjebak dalam kecenderungan ingin menghadirkan sapuan atau gradasi warna. Dan, itulah kekuatan karyanya," kata Siregar.

Karya Fadlil dan Theresia pun dinilai berhasil, baik dari sisi tema maupun teknik garapan. Sementara Theresia membuat tema yang sangat personal yang memadukan teks dan gambar, digarap dengan teknik dry point yang baik," papar Siregar.

Karya ketiganya akan dipamerkan bersama 51 karya grafis lain di Bentara Budaya Jakarta, dalam pameran yang dibuka Tisna Sanjaya, Kamis (4/10) malam. (ROW/IND)

Editor :

Eko Hendrawan Sofyan


Anda sedang membaca artikel tentang

Bangkitnya Seni Grafis Bermutu

Dengan url

http://oaseseo.blogspot.com/2012/10/bangkitnya-seni-grafis-bermutu.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Bangkitnya Seni Grafis Bermutu

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Bangkitnya Seni Grafis Bermutu

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger